"Just because you can't see it, doesn't mean it isn't there" - Laut bukan tempat sampah!

12/9/10

Mencari Manta Ray Di Pulau Sangalaki

cerita sebelumnya... Night Dive Di Pulau Derawan

Keesokan paginya (17/5), sekitar pkl. 07.50 WITA, kami telah bersiap-siap melanjutkan perjalanan untuk melakukan penyelaman di perairan Pulau Sangalaki, yang masih berada di gugusan Kepulauan Derawan. Perjalanan kami sedikit terhambat karena tabung oksigen untuk diving belum tiba. Akhirnya kami baru bisa bergerak menuju Sangalaki sekitar Pkl. 08.30 WITA.

Setelah satu jam perjalanan, kami tiba di perairan P. Sangalaki. Sembilan orang diver plus dua orang dive guide, akan melakukan penyelaman di Manta Point. Kali ini kami hendak memburu ikan Pari Manta (Manta Ray/Ghost Ray/Pari Hantu).

Ikan Pari Manta biasanya hidup berkelompok di perairan pulau ini. Mereka mencari makan berupa plankton yang banyak terdapat di perairan ini. Dari literatur yang aku baca, Pari Manta ini jinak dan tidak berbahaya.

Sekitar pkl. 11 WITA, kami melakukan penyelaman. Hari itu cuaca begitu tenang dan air laut tidak bergelombang. Perlahan kami turun ke kedalaman 15,2m. Tingkat visibility di bawah laut begitu jelas, sekitar Sambil menunggu Pari Manta, kami melihat-lihat biota laut yang ada di perairan pulau ini. Hampir semua biota laut yang aku lihat di perairan Pulau Derawan juga ada di Sangalaki.

Giant Barell Sponge...


Beberapa ikan jenis Unicorn fish (ikan bertanduk) tampak wara-wiri di depan kami. Ikan jenis Moorish Idol dan Bat fish (mirip Moorish Idol dengan sirip pendek) tampak berenang bergerombol. Di tempat ini banyak juga ikan jenis Many Spotted Sweetlips (corak totol hitam dengan bibir dowernya yang khas) berenang hilir mudik.

Unicorn Fish...

Ikan Sweetlips dan Unicorn ini merupakan trade mark (ciri khas) perairan di Pulau Kalimantan, yang sukar ditemui di tempat lain (apalagi di perairan Pulau Jawa-Bali, jangan harap bisa ketemu ikan jenis ini...:p)

Many Spotted Sweetlips...

Tak hanya itu, ikan jenis Surgeon fish (bentuk ekor seperti mata pisau) berwarna hitam juga mendominasi perairan Sangalaki. Beberapa Blue Spotted Fantail Stingray atau Pari Tutul Biru berukuran kecil tampak berusaha bersembunyi dengan membenamkan tubuhnya di dasar laut sehingga menimbulkan riak pasir putih.

Surgeon Fish...

Hingga 45 menit berlalu, Pari Manta yang kami cari tidak juga menampakkan wujudnya. Sepertinya kali ini kami kurang beruntung karena tidak mendapat kesempatan bermain-main dengan Pari Manta, hicks... hicks!
Persediaan oksigen semakin menipis hingga akhirnya aku dan buddy naik ke permukaan... :'(

Narsis di depan Gorgonian Fan... ^_^

Saat kami sedang berada di safety stop, tiba-tiba salah seorang diver (dari CDC) datang mendekat sambil membekap seekor ikan Sweetlips di tangannya.
Surprise... sebab, kemungkinan untuk menangkap ikan dengan tangan di dalam laut bisa dikatakan mustahil...! Setelah diteliti, ternyata ikan tersebut tidak dapat melihat alias buta akibat racun yang ditebarkan nelayan untuk menangkap ikan. Ikan tersebut berhasil selamat dari racun tapi harus kehilangan indra penglihatannya, kasihan... :'(

Together... buddy, me n friend... ^_^

Usai penyelaman pertama, kami kembali ke atas boat untuk beristirahat dan bersiap-siap melakukan penyelaman kedua. Tetapi mengingar waktu kami yang sangat terbatas (karena hari itu juga kami harus kembali ke Berau :p), penyelaman kedua pun ditiadakan... hicks :'((

Untuk menghemat waktu, kami langsung menuju Pulau Kakaban untuk bersnorkeling di Danau Kakaban bersama ubur-ubur purba.... :)

Bersambung... Ubur-Ubur Purba Di Danau Kakaban

source: WBC Magazine (I was a reporter at WBC Magazine when I did this trip.... ^.^...)

Salam,
Ifa Abdoel

No comments:

Post a Comment