"Just because you can't see it, doesn't mean it isn't there" - Laut bukan tempat sampah!

1/28/11

Yuks.. Yuks... Jadi Penyelam Yang Bertanggung Jawab

Untuk menjadi wisatawan atau penyelam yang bertanggung jawab, coba ikuti aturan yang dikeluarkan oleh WWF Indonesia dan MarineBuddies.org berikut ini:

Memilih destinasi penyelaman
  • Pilih resor atau hotel yang ramah lingkungan untuk liburan Anda, yaitu yang peduli pada konservasi energi, daur ulang, dan bertanggung jawab dalam pengolahan dan pembuangan sampahnya.
  • Pilih operator penyelaman ramah lingkungan yang mengaplikasikan konservasi terumbu karang melalui pemberian pengarahan perilaku ramah lingkungan, pemberian pelatihan buoyancy control, dan menggunakan fasilitas pompa pembuangan air.
  • Berikan biaya retribusi atau donasi saat berkunjung ke area taman terumbu karang dan daerah konservasi laut lainnya.
  • Hindari pembelian cinderamata yang terbuat dari terumbu karang, penyu, atau organisme laut lainnya. Seringkali ini merupakan praktik ilegal dan tidak ramah lingkungan.
Saat di atas kapal
  • Pilih operator kapal yang menggunakan jangkar apung sebagai alat tambat. Jangkar konvensional dan rantai seringkali merusak terumbu karang.
  • Pastikan sampah disimpan dengan rapi, terutama sampah plastik yang ringan.
  • Pastikan Anda membawa kembali benda-benda yang Anda naikkan ke atas kapal seperti bungkusan, baterai, dan botol.

1/20/11

Penghujung Tahun Di Ujung Kulon - part 1.

"Trust your feeling... It wont let you down.."

Sebuah perjalanan yang seharusnya menyenangkan...
Sebuah perjalanan yang tidak aku duga sebelumnya...
Penyesalan itu selalu datang terlambat...
Merencanakan liburan sendiri ala backpacker ternyata jauh lebih menyenangkan...:p

Alih-alih ingin merasakan liburan santai tanpa perlu susah payang meng-arrange segala sesuatunya, ternyata liburanku harus berakhir dengan menelan pil pahit... hicks!

why?
here's my story...

Aku langsung menyatakan keiikutsertaanku saat seorang teman (Febri) mengundangku untuk merayakan malam pergantian tahun (dari tahun 2010 menuju 2011) di Taman Nasional Ujung Kulon, Banten. Alasannya sederhana, pertama, ingin menuntaskan rasa penasaranku terhadap objek wisata yang satu ini.

Kedua, walaupun terselip ragu (karena tidak terbiasa menggunakan jasa TO), kapan lagi aku bisa jalan ke Ujung Kulon (mengingat perjalanan ke UK butuh waktu yang lebih lama/panjang sehingga harus mengajukan cuti kantor).

Sebelumnya, aku memang pernah merencanakan trip ke Ujung Kulon ala bekpeker, tapi sayang... waktu itu peserta tidak mencukupi alias kurang (untuk menekan budget, aku butuh 13 orang tapi yang bisa ikut hanya 9 orang-red).  

So, begitu ada tawaran ke Ujung Kulon dengan menggunakan jasa TO dengan tarif 'tidak terlalu jauh dari budget', aku langsung setuju.
Apalagi teman yang mempromosikan jasa TO ini meyakinkanku bahwa ia sering berpergian dengan menggunakan jasa TO ini. Jadi, aku berkesimpulan bahwa TO yang akan kami pakai sudah berpengalaman dan dijamin perjalanan akan menyenangkan...
So,why not? Untuk trip kali ini aku harus membayar sebesar Rp. 650 rebu *beuh..* (all in).