"Just because you can't see it, doesn't mean it isn't there" - Laut bukan tempat sampah!

6/17/11

Menanam Mangrove & Melepas Penyu

cerita sebelumnya...Transplantasi Coral & Fun Dive Di Pulau Pramuka

Day three, (24 April 2011)

Rasanya malas sekali meninggalkan tempat tidur pagi hari itu... Pasalnya, sekitar pkl. 03.00 pagi, hujan turun dengan lebatnya. Udara yang dingin ditambah hawa penyejuk ruangan (AC) membuatku beku...*mampet lagi dah nih idung...* :p

Sekitar pkl. 07.00 WIB hujan mulai reda, berganti dengan semburat sinar matahari yang hangat. Bergegas kami mandi, kemudian bergerak menuju lapangan TNKS untuk menjemput makan pagi. O ya, agenda hari ini adalah menanam mangrove dan pelepasan penyu.

Setibanya di lapangan, ternyata para peserta jambore tengah diungsikan ke gedung TNKS. Pasalnya, hujan yang turun dengan lebatnya dini hari tadi menyebabkan beberapa tenda rubuh sehingga para peserta harus diungsikan... :O  Untung saja semuanya bisa terkendali....^_^

Tenda-tenda yang rubuh.
makan nasi kotak di warung

Setelah menerima jatah makan pagi, kami menuju sebuah warung dan sarapan di tempat itu. Kemudian, kami bergegas menuju ke pinggir pantai, di sebelah lapangan TNKS. Di tempat itu, kami akan melakukan penanaman mangrove.

Mangrove forest.

Seperti biasa, sebelum acara penanaman mangrove dimulai, petugas dari TNKS memberikan sepatah dua patah wejangan tentang tanaman bakau ini, ceileeee.... ^.^
O ya, acara penanaman mangrove ini juga dihadiri oleh Abnon (Putra-Putri) Bahari... :p

Menanam Mangrove

Petugas tersebut menuturkan bahwa mangrove memiliki banyak sekali manfaat. Diantaranya, sebagai perisai alam yang mampu menahan laju ombak besar yang dapat mengakibatkan pengikisan pada garis pantai. Mangrove juga memiliki fungsi sebagai tempat tinggal, tempat pemijahan, tempat bertelur bagi ikan, udang, maupun kepiting. Mau tau info lengkap tentang mangrove?... klik di sini  yahh... :D

Siap siap nanem mangrove.

Setelah acara ramah tamah, penanaman mangrove pun dimulai. Di pinggir pantai telah berderet rapih mangrove-mangrove yang akan kami tanam.
FYI: Mangrove yang di tanam haruslah berusia sama dan penanamannya tidak boleh terpisah, melainkan harus bergerombol (berdekatan). Katanya sih, hal tersebut untuk menghindari hanyutnya mangrove akibat tersapu gelombang... ^_^

Mudah-mudahan mangrove-nya tumbuh subur, amin... :D

Pelepasan Penyu Sisik

Setelah kegiatan tanam-menanam, acara berikutnya adalah pelepasan dua ekor penyu sisik.
Menurut Wikipedia, penyu sisik (Eretmochelys imbricata) merupakan jenis penyu yang terancam punah. Tak heran jika keberadaannya sangat dilindungi. Jenis penyu sisik ini bisa dikenali lewat cangkangnya yang menyerupai sisik.

Sebelum melepas penyu, petugas TNKS kembali memberikan 'wejangan'. Ia menjelaskan bahwa penyu-penyu yang akan kami lepas berusia 3 bulan. Hal itu dikarenakan penyu yang masih berusia muda memiliki daya tahan hidup yang lebih besar.

Penyu sisik.

Penyu ternyata memiliki insting yang baik untuk mencatat lingkungan tempat ia berasal.
Oleh sebab itu, jika penyu tersebut tumbuh dewasa dan ingin bertelur, ia akan kembali ke tempat dimana ia berasal.Tak heran jika pantai-pantai di sekitar P. Pramuka memang sengaja tidak dipagari/dibentengi. Tujuannya untuk memudahkan penyu naik ke pantai dan bertelur di sana... ^_^
yaealahhh... kalo ada pager pan penyunya kagak bisa loncat...betul???.... ^_^
Sekali bertelur, seekor penyu bisa menghasilkan hingga 150 butir telur dengan kemungkinan menetas mencapai 90 persen!

Setelah memberi sedikit penjelasan tentang penyu sisik, acara yang dinantipun dimulai. Abnon Bahari terlihat memegang kedua penyu yang diposisikan terbalik (supaya penyunya nggak kaburrr... :p). Kemudian, penyu-penyu tersebut dilepas ke alam bebas... dadahhh penyuuuu.... ^_^

Penyunya ditebalikin biar nggak kaburrr... :p

Dadah penyu...be safe yaks.. ^_^

Dari bibir pantai, aku dan teman-teman langsung minggat menuju tempat penangkaran penyu karena petugas TNKS ingin memperlihatkan pada kami bagaimana cara membedakan jenis kelamin penyu. Katanya sih, lebih mudah membedakan jenis kelamin penyu saat mereka dewasa. Terutama pada penyu jantan, alat kelaminnya terletak di bagian belakang yang menyerupai ekor.

Tetapi, kalo penyunya masih kecil sulit untuk mendeteksi alat kelamin tersebut.

fly...fly.. wuzzz...

Namun demikian, hal itu bisa disiasati dengan melihat kuku pada yang terdapat pada sayap penyu. Penyu jantan memiliki kuku-kuku yang tajam, tapi tidak demikian halnya dengan penyu betina. Menurut petugas TNKS, kuku-kuku yang terdapat pada penyu jantan tersebut berfungsi untuk mencengkram cangkang penyu betina saat akan melakukan pembuahan.... oooo... begetoooo... ngarti dahhh...^_^

Penangkaran penyu sisik di P. Pramuka.

Berhubung waktu yang terbatas, kami pun berpamitan pada petugas TNKS dan kembali ke penginapan untuk mengambil barang-barang kami. Setelah itu kami bergegas menuju dermaga, untuk kembali pulang ke Jakarta.
So long penyu... so long mangrove... so long epribodihh...

Di kapal, perjalanan pulang.

Semoga tahun depan aku bisa kembali mengikuti acara Jambore Bahari... kali ini tanpa 'main-main' lagi tentunya... hihihihi ;))
Let's save our sea.... ^_^


Salam,
Ifa Abdoel

No comments:

Post a Comment