"Just because you can't see it, doesn't mean it isn't there" - Laut bukan tempat sampah!

6/9/11

Warna-Warni Zat Pewarna Alami

Cerita sebelumnya... Jambore Bahari 2011 di Pulau Pramuka

Day Two, (23 April 2011)

Seperti biasa... pagi hari aku mulai dengan solat subuh, trus lanjut tidur lagiiihhh... lho??? =D
Setelah membersihkan badan (a.k.a. mandi), aku dan yang lainnya bergerak menuju lapangan TNKS untuk mengambil jatah makan pagi kami.

Di lapangan, kami bertemu dengan panitia yang menanyakan keberadaan kami kemarin, nah lho...ketauan dehhh... T_T
Untung saja, panitia TRAMP baik-baik banget... mereka memaafkan kami yang mangkir dari acara kemarin. tengkyu yahhhh.... ^_^

Anak-anak pulau bermain-main dengan perahu kecil mereka di pagi hari.

Usai makan pagi, kelompok kami pun dipisah. Yang cewek ikut kelompok 10 dan yang cowok ga tau ikut kelompok mana???...:O

Kemudian, kami digiring menuju ke sebelah lapangan, dekat pinggir laut. Di tempat itu kami akan belajar melakukan teknik pewarnaan alami. Wahhh... ini dia yang aku tunggu-tunggu... penasaran euy...^.^

Sekedar info, pewarnaan alam merupakan proses pewarnaan dengan menggunakan bahan-bahan alami, umumnya berasal dari tumbu-tumbuhan. zat warna alam pada tumbuhan berasal dari kayu, kulit kayu, akar, kulit akar, biji, kulit biji, daun, maupun bunga.

Contoh tanaman yang bisa dijadikan pewarna alami.

Warna-warna yang dihasilkan dari proses pewarnaan alam ini cenderung berwarna lembut serta bersifat unik dan eksklusif (hanya satu-satunya, makanya tidak bisa diproduksi secara masal). Hal ini disebabkan oleh karakteristik dari tumbuhan tersebut dan faktor lingkungan yang mempengaruhinya.

Proses pewarnaan dengan menggunakan zat warna alam lebih rumit jika dibandingkan dengan proses pewarnaan dengan menggunakan warna sintetis, tapi lebih ramah lingkungan lho...

Bahan tekstil yang diwarnai dengan zat warna alam adalah bahan-bahan yang berasal dari serat alam contohnya sutera, wol, dan kapas (katun). bahan-bahan dari serat sintesis seperti polyester, nilon, dan lainnya tidak memiliki afinitas terhadap zat warna alam sehingga bahan-bahan ini sulit diwarnai dengan zat warna alam. Bahan dari sutera pada umumnya memiliki afintias paling bagus terhadap zat warna alam dibandingkan dengan bahan dari kapas.

Tahap-tahap pewarnaan alam

Agar warna dapat menempel dengan baik, kain yang akan diwarnai harus dimordant terlebih dahulu. Proses mordant dilakukan dengan merendam bahan ke dalam garam-garam logam seperti tawas. Zat-zat mordant ini berfungsi untuk membentuk jembatan kimia antara zar warna alam dengan serat sehingga afinitas (daya tarik) zat warna meningkat terhadap serat dan berguna untuk menghasilkan kerataan dan ketajaman warna yang baik.

Sebelum dilakukan proses mordant, kain terlebih dahulu dicuci dan direndam dalam air sabun selama 12 jam, kemudian dibilas dan dikeringkan. Proses mordant antara kain katun dan sutera berbeda.

O ya, untuk tahap yang satu ini, kami tidak perlu melakukannya, karena kain yang kami pakai telah dimordant sebelumnya... ^.^

Bahan-bahan pewarna & peserta yang antusias mendengar penjelasan dari petugas museum tekstil.

Setelah petugas dari Museum Tekstil memberikan penjelasan, berikutnya kami diajarkan bagaimana membuat pola pada kain melalui teknik pengikatan. Dengan teknik ini, kami bisa membuat pola/gambar pada kain sesuai dengan yang kami inginkan.. :)

Kok iketan gue jadi kaya anak pocong yak?...x_x

Tahap berikutnya adalah Ekstraksi dan Pewarnaan. Proses pembuatan larutan zat warna alam adalah proses untuk mengambil pigmen-pigmen penimbul warna yang berada di dalam tumbuha baik yang terdapat pada daun, batang, buah, bunga, biji, ataupun akar. 

Proses pengambilan pigmen zat warna alam disebut proses ekstraksi, dilakukan dengan cara merebus bahan dengan air. Tapi untuk proses ini, kami hanya diminta untuk menyelupkan kain tersebut ke dalam sebuah baskom yang berisi larutan ekstraksi. 

proses ekstraksi

Kemudian, proses berikutnya adalah fiksasi. Fiksasi merupakan proses untuk memperkuat warna agar tidak luntur. Fiksasi dapat dilakukan dengan salah satu bahan berikut, yaitu: tawas, kapur atau tunjung. Masing-masing bahan mempunyai karakteristik yang berbeda terhadap warna. 

Pada tahap ini pun kami kembali merendam kain ke dalam larutan fiksasi yang ada pada baskom. Setelah itu kain ditiriskan/dijemur selama 5 menit. Kemudian, kain dicuci dengan air laut dan dijemur/dikeringkan. Jangan langsung di bawah sinar matahari yah... :)

(Untuk proses pencucian akhir, bisa menggunakan air tanah. Tetapi jangan menggunakan air PAM yah karena air tersebut mengandung kaporit). 

Ada yang bisa bikin motif lope.. ^_^

Mejeng bersama kain masing-masing. Bagus-bagus yah.. ^_^

FYI: menurut petugas dari Museum Tekstil, musim juga mempengaruhi proses pewarnaan. Jadi, proses pewarnaan yang dilakukan pada musim kemarau dan musim hujan akan mendapatkan hasil yang berbeda, tergantung pada keadaan air pada saat itu.

 Contoh Tumbuhan Pewarna Alami:

Nama Lokal            Sumber Warna                            Warna

Tom, Nila                      Daun                                         Biru
Tingi                              Kulit kayu                                  Cokelat
Tegeran                         Kayu                                          Kuning
Jambal                           Kulit kayu                                   Beige
Putri malu                       Daun                                       Kuning kehijauan
Nangka                          Kayu                                          Kuning
Jati                                 Daun muda                              Merah kecoklatan
Bawang merah               Kulit buah                                   Coklat
Mahoni                          Kayu                                           Coklat
Mengkudu                     Kulit kayu                                    Merah
Kembang telang             Bunga                                          Ungu
Secang                           Kayu                                           Merah
Alpukat                          Daun, kulit buah                       Hijau kecoklatan
Kesumba                        Membrane of seeds                     Orange
Kenikir sayur                  Daun                                           Kuning
Pinang/jambe                  Buah                                           Coklat
Mangga                          Daun                                           Hijau
Jelawe                            Biji                                              Black
Srigading                        Flowers                                    Golden yellow
Jambu biji                       Daun                                            Coklat
Pulutan                           Daun                                            Abu-abu
Trengguli                        Buah                                              Beige




Salam,
Ifa Abdoel

No comments:

Post a Comment