"Just because you can't see it, doesn't mean it isn't there" - Laut bukan tempat sampah!

9/15/11

Paspor... Ooo... Paspor...

Dear temans...

 Eke mo cerita dikit ye waktu eke mo perpanjang paspor... ^__^
Ceritanya begini... bulan April lalu aku pergi ke Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Jakarta Selatan. Tujuannya ingin memperpanjang paspor karena masa berlakunya hampir habis (tinggal 9 bulan lagi-red).

FYI: lokasi kantor ini bukan lagi di Jl. Warung Buncit No. 207, Jakarta Selatan, melainkan sudah pindah ke Jl. TB. Simatupang, di sebelah gedung Auto 2000. Lokasi Kantor Imigrasi Jakarta Selatan ini peruntukkannya memang hanya sementara saja, karena gedung yang di Jl. Warung Buncit sedang dipugar.

Kantor Imigrasi Jakarta Selatan (source: google).

April 'Mop' (2011)

Lanjutttt... Sekitar pkl. 09.00 WIB aku tiba di Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Jakarta Selatan.  Begitu sampai, lautan manusia yang akan membuat paspor  tampak memenuhi ruang tunggu yang tidak seberapa besarnya itu. "Map kuning... aku harus membeli map kuning," begitu kalimat yang terlintas dibenakku.
Yup... sebelum menuju kantor imigrasi aku menyempatkan diri untuk berkonsultasi dengan salah seorang teman, tentang tata cara perpanjangan paspor. Katanya, aku harus membeli map kuning terlebih dahulu.

9/7/11

A Night @ LCCT - Kuala Lumpur

Day 1, (Bandara Soekarno Hatta - LCCT, Kuala Lumpur)

Sekitar pkl. 17.00 WIB, aku beranjak meninggalkan rumah. Hari itu (14/5/11) aku bertolak menuju Bandara SH dengan menumpang bus Damri. Demi menghindari kemacetan, aku memang sengaja berangkat lebih awal dari rumah. Menurut tiket, jadwal keberangkatan flight-ku adalah pkl. 20.30 WIB. Oya, dengan menggunakan jasa bus Damri aku juga bisa ngirit pengeluaran (maklum aja, namanya juga bekpekeran :p). Aku hanya perlu merogoh kocek sebesar Rp. 20 rebu *beuh..* untuk membayar ongkos bus. Dan ternyata... aku sama sekali tidak terjebak macet... lancarrrrrr bbbeeeuuuddd... (-__-!).

Sebelum maghrib aku tiba di Bandara SH. Sambil menunggu Neng Irma (kali ini perjalananku hanya berdua saja dengan dia-red), aku mampir ke sebuah restoran cepat saji untuk makan malam. Sekitar satu jam kemudian Irma tiba dengan para pengiring yang hendak melepas kepergiannya (bokapnya, nyokapnya, kakaknya, kakak iparnya, dan ponakannya). Dan aku... hanya terpana menatap keluarga besar tersebut (kaga ada yang melepas gue soalnye... emak gue lagi pulkam, rumah sepi)... iiiirrrriiii... (-___-!).

Setelah basa basi dan berkenalan dengan keluarga besarnya, kami berdua pamit dan bergerak masuk ke dalam bandara untuk melakukan proses check in. Karena kami menggunakan maskapai AA dan tanpa bagasi, maka proses chek in bukan dilakukan di counter, melainkan di sebuah mesin (mirip ATM) yang letaknya di seberang counter check in AA. Di mesin tersebut, aku hanya perlu memasukkan data-data yang diminta seperti nama, nomer kode booking tiket, dan nomer flight yang aku gunakan.

Dari penjelasan petugas AA, proses check in (untuk yang tanpa bagasi), bisa juga dilakukan via online, namanya Self Check In. Caranya dengan masuk ke websitenya AA, klik Air Asia - Self Check In ). Dengan adanya fasilitas Self Check In ini, pengguna jasa maskapai AA dapat menghemat waktu dan tidak perlu antri di mesin.