"Just because you can't see it, doesn't mean it isn't there" - Laut bukan tempat sampah!

5/14/12

Singgah Di Koh Phi Phi

cerita sebelumnya... Luntang Lantung @ Patong

Sekitar pkl. 07 pagi aku sudah siap menunggu jemputan di lobby hostel. Pagi ini adalah jadwalku mengunjungi Koh Phi Phi atau Phi Phi Island. Sambil menunggu, aku berkeliling di sekitar hostel. Cuaca hari itu cerah sekali.. sinar matahari yang hangat menyentuh kulit coklatku.. (^_^)

Bulan Februari di negara ini termasuk bulan high season dimana para wisatawan dari berbagai negara di penjuru dunia datang ke Thailand untuk berlibur, menikmati matahari yang bersinar sepanjang hari.. #kalo buat gue mah kaga ngaruh kalee.. kulit gue udah tanned kok.. hyyyaaa .. :p# 

Satu dua kendaraan melintas di jalan raya yang masih sepi, begitu pula dengan pejalan kaki. Hmm.. pemandangan pagi ini sungguh kontras sekali dengan pemandangan tadi malam. Semalam, jalan raya ini begitu sesak dengan laju kendaraan dan bibir jalan penuh dengan lautan pedagang serta pejalan kaki yang mayoritas adalah turis.

Suasana di pagi hari..

Dari tempatku berdiri, aku bisa melihat jelas bukit hijau yang menjulang tinggi di ujung jalan. Baru ngeh.. ternyata kota Patong ini diapit oleh perbukitan yaks.. cooll.. ^.^  Selesai jeprat-jepret aku kembali ke lobby hostel. Tak berapa lama, sebuah mobil mini van datang menjemputku.

Dari hostel tempatku menginap, van bergerak menjemput penumpang lain yang tinggal di hotel berbeda. Saat van menggelinding di jalan raya, barulah aku sadari ternyata hostel tempatku menginap sangat dekat dengan beberapa objek wisata. 

Yang pertama adalah Jungceylon Mall (hanya 10 menit jalan kaki dari hostel), lalu Bangla Road (letaknya persis di depan Juction Mall). Kemudian Pantai Patong yang hanya butuh jalan kaki tak kurang dari 10 menit juga! What a good coincidence.. huurayyy.. \(^_^)/

Second Day (23 Feb’ 2012) –  (Koh Phi Phi)


Setelah mobil terisi penuh, supir van membawa mobil ke arah luar kota, tepatnya menuju Pelabuhan (Pier) Ratsada. Di sepanjang jalan kami disuguhi jalanan yang meliuk-liuk melewati perbukitan hijau.. mirip jalanan di Puncak, Jawa Barat (tapi di sini nggak ada kebun teh-nya yah... :D).

Sekitar pkl. 08.15, mobil yang aku tumpangi tiba di Phuket Ratsada Port. Phuket Ratsada Port adalah sebuah pelabuhan kecil tempat penyebrangan kapal ferry menuju Koh Phi Phi. Walaupun kecil, pelabuhan ini penuh dengan lautan turis dengan beragam bahasa.

 Phuket Ratsada Port..

Di pelabuhan, seorang pemandu wisata datang menghampiri dan mendata kami. Kemudian kami diberi stiker yang ditempelkan di baju sebagai tanda pengenal dan kupon makan siang (stikernya jangan sampai hilang yaks.. :D)

Aku melangkah naik ke atas kapal ferry. Di atas kapal (bagian yang tanpa atap) penuh dengan kursi-kursi dari plastik. Setelah mengambil beberapa foto, aku masuk ke bagian dalam kapal. Bagian dalam kapal terbagi dua (lantai atas dan bawah) dan dilengkapi dengan air con.  Di kedua lantai terdapat jejeran bangku penumpang yang di tiap bangkunya tersedia jaket pelampung (savety first gan.. good.. good.. ^_^). 

Di atas kapal ferry..

Berbondong-bondong menuju Phi Phi Island..

Kalau melihat ukuran kapal ferry yang cukup besar, mungkin sekitar 500 penumpang bisa diangkut dengan kapal ini, atau lebih yah??.. Aku memilih duduk di bagian dalam sambil mengistirahatkan mata.. zzzz... *masih ngantuk cuy.. :p*

Sekitar pkl. 10.30 beberapa orang pemandu wisata datang menghampiri bangku-bangku penumpang. Mereka menjelaskan pada penumpang mengenai kegiatan dan pulau-pulau apa saja yang akan kami kunjungi hari itu. 

Lima belas menit kemudian, kami tiba di Maya Bay (pulau tempat syuting filmnya Leodarno D' Caprio). Sayang, di sini kapal tidak bisa merapat lantaran terlalu besar. Hanya mereka yang menggunakan kapal cruise/boat kecil saja yang bisa merapat ke pantai. Alhasil, aku hanya bisa melihat dari kejauhan pantai “the beach” yang terkenal itu.. :p

Gugusan tebing karang di Maya Bay...

 Teuteup kudu mejeng.. ^_^

Selain tebing karang yang menjulang tinggi di sekitar pantai, dari kejauhan aku juga bisa melihat betapa ramainya pantai Maya Bay. Puluhan orang tumpah ruah di pantai yang mungil sehingga tidak bisa dinikmati lagi keindahannya, hhmmm... (mungkin kalau ke tempat ini harusnya pas lagi low season kali ye... biar agak sepi.. :p)

 Kapal-kapal kecil yang menuju 'the beach'..

 Pantai 'the beach' yang penuh dengan lautan manusia.. :O

Setelah melewati Maya Bay, kapal bergerak menuju Viking Cave. Di sini kembali kami hanya numpang lewat saja (tidak masuk ke dalam goa-nya). Dari situ kapal melanjutkan perjalanannya menuju Koh Phi Phi. 

 Narsis lagihh..^.^

 Tebing karang di sekitar Viking Cave..

 Viking Cave.. (nggak tau di dalemnya ada apaan..:p)

O ya, di kapal ini aku bertemu dan berkenalan dengan 4 orang Indonesia. Mereka para mahasiswa dari Palu, Sulteng, yang sedang berlibur. Senang rasanya bertemu dengan mereka, akhirnya... gue bisa ngomong pake bahasa Ibu Pertiwi... (/^_^)/ 

Pas lagi ngobrol-ngobrol, ternyata harga mereka dapatkan untuk one day tour ke Koh Phi Phi ini sebesar 1.300 Bath lho.. hampir dua kali lipat mahalnya dibandingkan dengan harga yang kuperoleh (700 Bath). Padahal, mereka berangkat dari Phuket Town dimana harga trip di Phuket Town biasanya jauh lebih murah karena lebih dekat. Justru paket tour yang dibeli di Patong harganya jauh lebih mahal (Patong memang terkenal sebagai daerah wisata). Ini mah kebalik ya... weird.. :p Mereka pun cuma bisa terkaget-kaget dengan harga yang kuperoleh... ^_^

Lanjuttt... Setibanya di dermaga Koh Phi Phi, petugas di kapal memberikan kami dua opsi: opsi pertama, langsung menghabiskan waktu di Koh Phi Phi atau snorkeling di Coral Bay? Kami berlima memilih opsi kedua, snorkeling di Coral Bay.

 Perahu layar di depan Koh Phi Phi..

 Long tail boat sliding..

Kami pun diminta untuk pindah ke kapal yang lebih kecil. Setelah itu, kapal bergerak meninggalkan dermaga Phi Phi Island menuju Coral Bay. Tak sampai 15 menit kami tiba di Coral Bay. Untuk kegiatan snorkeling ini, petugas memberi pinjaman gratis alat snorkel dan masker. Tapi untuk fin, aku harus menyewa seharga 80 Bath *beuhh..*

Sayangnya, dari ke-4 orang teman Indonesiaku itu, hanya dua orang yang berani snorkeling... -__-* aku pun kebagian membantu satu dari mereka (Vera) yang mengaku nggak pede snorkeling di laut (padahal bisa berenang).. :p 

Byurrr... pemandangan laut di Coral Bay cukup indah, keadaan bawah lautnya lebih mirip dengan P.1000. Karangnya banyak yang mati, tapi di satu lokasi aku melihat ikan jenis groupies, parrot fish dan sersan mayor fish berenang bergerombol... cantikkk bangettt ikan-ikannyahhh.. ^.^

 After snorkeling.. ^.^

Snorkeling di Coral Bay..

Selama satu jam kami snorkeling, menikmati pemandangan bawah laut Coral Bay. Setelah itu, kami kembali ke kapal dan pergi menuju Phi Phi Island. Begitu turun dari kapal, ternyata kami harus membayar retribusi dermaga (pier) sebesar 20 Bath per orang *beuhh..*

Dermaga Koh Phi Phi..

 Pier..

 Di depan gerbang pulau..

Dari pier kami berjalan kaki masuk ke dalam gang/jalan kecil menuju Hotel Phi Phi untuk makan siang. Di hotel, aku harus berpisah dengan teman-teman Indonesiaku karena meja makan kami berbeda (disesuaikan dengan nomor pada stiker). Aku kebagian meja no. 15.

 Gang/jalan kecil di Koh Phi Phi..

 Di depan Phi Phi Hotel..

Di atas meja, tergeletak berbagai jenis makanan asia membuat air liurku berebut ingin keluar... :p Bawang bombay tepung, nasi, spagheti, ayam goreng, ikan bumbu asam manis, sayur tumis, sop, salad buah, semangka, dan nanas, tersedia di atas meja. Di sudut meja juga terdapat teh, kopi, cream dan gula yang juga bisa dinikmati..  *semua makanannya enakkkkk bangetttt cuyyy... mareee makann.. \(^.^)/

Kelar makan aku langsung cabut ke pantai. Aku harus berburu dengan waktu, pasalnya petugas sudah mewanti-wanti kami agar kembali kumpul di kapal pada pkl. 14.15 siang. Kali ini aku keliling Koh Phi Phi sendirian (kalo nunggu Vera cs. kelamaan.. :p).

Suasana di sekitar pulau..

Jalur evakuasi Tsunami..

Di sekitar pantai..

Berhubung hanya satu jam aku diberi waktu untuk berkeliling, aku tidak sampai naik ke atas puncak bukit. Padahal katanya keren banget lho ngeliat pemandangan dari atas.. Hmm.. maybe next time deh.. 

Satu jam keliling Koh Phi Phi memang waktu yang amat sangat singkat! Nggak bisa eksplore seluruh pulau, kurang puassss euy.. -__-“ Tapi dari sini aku jadi tahu, kalau hendak ke Phi Phi Island lebih baik sediakan waktu khusus (nginap di pulau ini), biar puas keliling pulau-pulaunya.. Ini buat kamu-kamu yang suka pantai lho.. :p

Beautiful sceneries.. ^_^

Nyoklatin kulit yg udeh coklat di Koh Phi Phi beach.. ^.^

Beginilah bentuk pantai di Pulau Phi Phi..

Aku pun kembali ke atas kapal, di dalam aku memilih duduk di lantai bawah. Sekitar pkl. 14.40 kapal meninggalkan dermaga Koh Phi Phi. Ruang kapal yang ber-AC sepertinya menjadi obat tidur yang mujarab buatku hehehe.. 

Patong Night Life


Pkl. 17.00 sore kapal merapat di Ratsada Pier, Phuket. Usai sudah perjalananku ke Koh Phi Phi.  Setelah ber-say goodbye dengan Vera cs., aku mencari-cari mini van yang tadi pagi membawaku. Seorang petugas berseragam menunjuk pada sebuah mobil yang diparkir di ujung jalan. Oya, stiker yang ditempel di pakaian kamu jangan sampai hilang, karena stiker itu yang menjadi penanda (tiket) kamu.

Setelah semua penghuni mini van terkumpul, mobil pun bergerak kembali menuju Patong. Sekitar pkl. 18.30 kami tiba di Patong. Begitu sampai, aku langsung ke hostel untuk membersihkan badan, setelah itu  keluar mencari travel agent untuk kegiatanku esok hari.

Aku langsung menghampiri travel agent yang kemarin. Ternyata, travel agent yang kemarin tutup. Alhasil aku pun menghampiri travel agent yang satunya lagi. Setelah proses tawar menawar, aku berhasil memperoleh harga 600 Bath *beuhh..* (dari harga 650 Bath) untuk City Tour esok hari. 

Tak hanya itu, lewat travel agent tersebut aku juga memesan airport pick up transfer. Harga yang harus aku bayar sebesar 170 Bath *beuhh..*

Usai memesan, aku melangkahkan kaki ke arah Bangla Road.. Suasana malam hari di Patong sangatttt ramaaiii.. kendaraan yang berseliweran di jalan raya dan para turis dari berbagai negara tampak memenuhi jalan. Sinar dari lampu-lampu toko dan cafe turut menambah semarak suasana..

Kemudian aku berjalan kembali.  Kali ini mataku mencari-cari ATM. Aku memang sengaja tidak membawa banyak uang cash dalam mata uang Bath. Aku lebih memilih menggunakan ATM. Mataku tertuju pada mesin ATM Kasikorn Bank (yang warnanya ijo) dan menarik uang di sana.
(FYI: selain Kasikorn Bank, kamu juga bisa menarik uang di SCB ATM- yang warnanya ungu, kedua ATM ini yang paling banyak ditemui di Patong).

Setelah itu aku melangkah menuju Bangla Road. Bangla Road merupakan nama sebuah jalan, dimana saat matahari terbenam, jalan tersebut ditutup bagi kendaraan. Jadi, wisatawan bebas berjalan kaki di jalanan tanpa harus terganggu dengan kendaraan.

Bangla road..

Di depan mulut Bangla Road aku berhenti sebentar untuk mengambil gambar. Saat itulah seorang pria bule datang menghampiriku.

“Hi..  do you speak english?” katanya. 
Aku mengiyakan.
“Are you a tourist?” katanya. 
Aku mengangguk.
“Me too..” ucapnya. “I come from San Fransisco, where do you come from?”
 “Indonesia,” jawabku suspicious..
“Are you alone?”
“Yes,” jawabku.
“Me too.. Can I buy you drink?” tanyanya sumringah.
“No, I don’t drink,” tukasku cepat sambil melangkah menjauh.
“Can I buy you dinner?” Katanya memburu.
“No.. I’m sorry,” sahutku sambil kaburrrr...  
Duhh.. bukannya kenapa-kenapa ya, serem aja kenalan sama bule di Bangla Road! Sendirian pula lagi gue-nyahh.. (-__-“). 

Agak bergegas aku melangkah masuk ke jalan Bangla. Malam itu Bangla Road penuh dengan turis. Di sebuah sudut jalan aku melihat dua orang ibu-ibu pedagang kue basah. Kue-kue yang mereka dagangkan sangat beragam dan sama dengan kue-kue tradisional Indonesia, misalnya aja ketan bakar, kue moci, kue mangkok, kue lapis.. dsb dsb. 

Tapi rasanya bagaimana ya? Didorong rasa penasaran, aku membeli kue moci dan kue mangkok. Setelah kucoba, kue mocinya pedesss... pake cabe kali yee.. udah gitu kue mangkoknya kurang lembut lagi, seret bangettt.. hadeeehhh.. (-__-*) Harga kue-kue tersebut bervariasi, antara 20-30 Bath.

Sambil nyemil kue aku berjalan berkeliling di Bangla Road. Panjang jalan ini sekitar 300 m kali yee.. Di sepanjang jalan ini berderet cafe/restoran yang menampilkan go go dancer sebagai pemikat pengunjung. Sepanjang pengamatanku, go go dancer ini tak hanya didominasi oleh perempuan lokal maupun bencong lokal, tetapi banyak juga perempuan bule yang menjadi go go dancer

Go go dancer itu sendiri adalah sebutan bagi penari yang bekerja untuk menghibur pengunjung di cafe/diskotik. Dengan menggunakan pakaian mini mereka menari di atas meja maupun di etalase cafe untuk memikat pengunjung.

Di sini aku juga melihat beberapa orang lady boy (bencong) atau yang dalam bahasa Thai disebut Katoi, sedang menawarkan jasa, entah untuk menemani minum atau yang lainnya. Tak hanya itu, kegiatan prostitusi juga marak di tempat ini. Aku melihat beberapa orang pria menunjukkan kertas (berisi gambar-gambar perempuan berikut harganya) pada laki-laki yang melintas di depannya (terutama pria bule).. ckckck!... (-__-*)

Go go dancers..

Lady boy & Go go dancer..

Dari Bangla Road aku menuju Jungceylon Mall, letaknya persis di depan Bangla Road. Kebetulan di mall ini setiap hari ada pertunjukkan air mancur tiap pkl. 19 dan 21 malam. Sambil menunggu pertunjukkan air mancur, aku berkeliling mall

Di bagian basement terdapat area suvenir. Berbagai macam suvenir khas Thailand bisa dibeli di sini. Tapi jujur aja yah.. suvenir di sini sama dengan yang dijual di Kamboja, Viet Nam, Yogya, dan Bali (-_-*).  Sementara di lantai atas, isinya sama seperti mall-mall kebanyakan.

Jungceylon Mall at night..

Air mancur di Jungceylon Mall..

Usai melihat pertunjukan air mancur, aku kembali ke hostel. Di jalanan, aku melihat penjual daging panggang. Melihat tampilannya aku pun tertarik untuk membeli beef. Harganya murah, hanya 20 Bath per batang... (^_^)  

Daging panggang..

O ya, untuk anda yang muslim, sebelum membeli daging panggang ini jangan lupa untuk bertanya yang mana yang  tidak mengandung pork (babi). Habis makan, aku beranjak tidur... rasanya badan remuk banget hari itu.. zzzzzzzz

Bersambung... Tur Keliling Phuket


Salam,
Ifa Abdoel

No comments:

Post a Comment